Taksonomi Taenia saginata
- Kingdom : Animalia
- Filum : Platyhelminthes
- Kelas : Cestoda
- Ordo : Cyclophyllidea
- Famili : Taeniidae
- Genus : Taenia
- Spesies : Taenia saginata
Pengertian Taenia saginata
Taenia saginata merupakan parasit yang termasuk dalam kelas cestoda yang hidup dalam usus manusia dan dapat menyebabkan penyakit Taeniasis saginata. Cacing ini disebut juga dengan Taeniarhynchus saginata dan cacing pita sapi. Hospes definitif dari parasit ini adalah manusia sedangkan hospes intermediernya adalah sapi.
Siklus Hidup Taenia saginata
Proglotid yang matang (proglotid gravid) keluar bersama tinja atau bergerak aktif menuju anus → cabang-cabang uterus anterior pecah dan telur keluar melalui pinggiran anterior → jika telur termakan hospes intermedier (sapi) di dalam usus embriofore terdesintegrasi oleh asam lambung → hexacanth embrio meninggalkan kulit telur dan menembus dinding usus bersama limfe/darah dibawa ke jaringan ikat dialam otot → tumbuh menjadi cysticercus bovis (cacing gelembung) dalam waktu 12 – 15 minggu, cysticercus bovis berupa gelembung dengan ukuran 7,5 – 10 mm x 4 – 6 mm dimana didalamnya terdapat scolex yang mengalami invaginasi → bila cysticercus hidup ditelan manusia maka di dalam usus scolex mengalami evaginasi dan melekatkan diri pada mukosa jejunum dan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam waktu 8 – 10 minggu, cacing dapat hidup lebih dari 25 tahun.
Morfologi Taenia saginata
Ciri-ciri cacing dewasa Taenia saginata :
- Cacing dewasa mempunyai panjang 5 – 10 meter
- Cacing ini terdiri dari scolex, leher, dan strobila
- Scolex berbentuk piriform berukuran 1 – 2 mm dilengkapi dengan 4 batil isap yang menonjol
- Strobila terdiri dari 1000 – 2000 proglotid atau segmen dimana makin ke distal proglotid semakin matang
- Proglotid gravid berukuran 16 – 20 x 5 – 7 mm dengan cabang uterus berjumlah 15 – 20 buah tiap sisi dimana uterus gravid ini mengandung 80.000 – 100.000 telur
- Lubang kelamin atau porus genitalis terletak di sebelah lateral dan letaknya berselang-seling di kanan dan kiri tidak teratur
Ciri-ciri telur Taenia sp. :
- Ukuran : panjang 30 – 40 μm dan lebar 20 – 30 μm
- Berwarna coklat tengguli
- Lapisan embriofore bergaris-garis radier
- Di dalamnya terdapat hexacanth embrio
Gejala Klinis Taeniasis saginata
Cacing dewasa jarang menimbulkan gejala yang nyata, keluhan yang mungkin dijumpai adalah rasa sakit di epigastrium. diare, rasa tidak enak di perut yang tidak nyata. Proglotid dapat bergerak aktif, kadang dapat ditemukan pada pakaian dalam atau tempat tidur dan ini dapat menimbulkan gangguan misalnya rasa bingung, jijik dan lain-lain. Kemungkinan cysticercosis sangat kecil dan prognosa taeniasis adalah baik.
Cara Diagnosis Taeniasis saginata
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan proglotid gravid atau telur dalam tinja atau daerah perianal dengan cara swab. Telur Taenia saginata sulit dibedakan dengan telur Taenia solium tetapi proglotid gravidnya dapat dibedakan berdasarkan jumlah lateral uterus atau scolexnya yang tidak mempunyai kait-kait.
Pencegahan dan Pengobatan Taeniasis saginata
Pencegahan taeniasis saginata :
- Memasak daging sapi sampai matang sempurna
- Memeriksa daging sapi akan adanya cysticercosis
- Menghilangkan sumber infeksi dengan mengobati dan mencegah kontaminasi tanah dengan tinja manusia
- Melakukan pendinginan daging sapi
Pengobatan taeniasis saginata :
Praziquantel adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati taeniasis. Dosis yang diberikan adalah 5-10 mg/kg secara oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 5-10 mg/kg pada anak-anak. Jika pasien memiliki cysticercosis selain taeniasis, praziquantel harus digunakan dengan hati-hati. Praziquantel adalah obat cysticidal yang dapat menyebabkan peradangan di sekitar tempat cysticercosis, serta dapat menyebabkan kejang atau gejala lainnya. Obat alternatifnya adalah Niklosamida, yang diberikan pada 2 gram secara oral untuk sekali minum pada orang dewasa dan 50 mg/kg pada anak-anak. Setelah pengobatan, tinja harus dikumpulkan selama 3 hari untuk mencari proglotid cacing pita untuk identifikasi spesies. Pemeriksaan tinja harus dikaji ulang untuk telur taenia dalam waktu 1 dan 3 bulan setelah pengobatan untuk memastikan sudah tidak terinfeksi taeniasis.
Epidemiologi Taenia saginata
Cacing ini dapat dijumpai di seluruh dunia terutama di daerah yang banyak mengkonsumsi daging sapi dan mempunyai sanitasi yang buruk.
Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Taeniasis. https://www.cdc.gov/parasites/taeniasis/