Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Benedict
Tujuan : Untuk mengetahui zat reduksi dalam urine.
Prinsip : Cupri sulfat akan direduksi oleh reduktor menjadi cupro sulfat dan cupro oksida, cupro oksida yang terbentuk akan menimbulkan warna dari hijau sampai merah bata.
Alat dan Bahan :
- Sampel urine
- Beaker glass
- Tabung reaksi
- Gelas ukur
- Reagen Benedict
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Pembakar spiritus / lampu spiritus
Prosedur Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Benedict :
- Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.
- Ukurlah reagen benedict sebanyak 2,5 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan 3-4 tetes sampel urine.
- Panaskan sampai mendidih selama 2 menit.
- Baca hasil pemeriksaan reduksi urine secara semi kuantitatif :
- (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)
- (+1) terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5% – 1%)
- (+2) terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1% – 1,5%)
- (+3) terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2% – 3,5%)
- (+4) terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%)
Nilai Normal : tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih
Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Fehling
Tujuan : Untuk mengetahui zat reduksi dalam urine.
Prinsip : Pemanasan urine dalam suasana alkali / basa dimana zat pereduktor akan mereduksi cupri sulfat menjadi cupro sulfat dan cupro oksida, pengendapan Cu(OH)2 akan dicegah oleh KNa Tartat, cupro oksida yang terbentuk akan menimbulkan warna dari hijau sampai merah bata.
Alat dan Bahan :
- Sampel urine
- Beaker glass
- Tabung reaksi
- Gelas ukur
- Reagen Fehling A dan Fehling B
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Pembakar spiritus / lampu spiritus
Prosedur Pemeriksaan Reduksi Urine Metode Fehling :
- Masukkan sampel urine kedalam beaker glass.
- Masukkan reagen fehling A sebanyak 1 ml ke dalam tabung reaksi.
- Tambahkan reagen fehling B sebanyak 2 ml dan urine sebanyak 1 ml, campur sampai homogen.
- Panaskan sampai mendidih selama 2 menit.
- Baca hasil pemeriksaan reduksi urine secara semi kuantitatif :
- (-) tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih (kadar glukosa <0,5%)
- (+1) terjadi warna hijau kekuningan (kadar glukosa 0,5% – 1%)
- (+2) terjadi warna kuning keruh (kadar glukosa 1% – 1,5%)
- (+3) terjadi warna jingga / lumpur keruh (kadar glukosa 2% – 3,5%)
- (+4) terjadi warna merah bata (kadar glukosa >3,5%)
Nilai Normal : tidak terjadi perubahan warna / tetap biru jernih
Referensi :
Buku Laporan Praktikum Kimia Klinik Pribadi