Taksonomi Paragonimus westermani
- Kingdom : Animalia
- Filum : Platyhelminthes
- Kelas : Trematoda
- Ordo : Plagiorchiida
- Famili : Troglotrematidae
- Genus : Paragonimus
- Spesies : Paragonimus westermani
Pengertian Paragonimus westermani
Paragonimus westermani adalah salah satu trematoda paru-paru yang bersifat hermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit paragonimiasis. Trematoda ini mempunyai nama lain the lung fluke, Distoma westermani, dan Paragonimus ringeri.
Hospes definitif : manusia, anjing, kucing
Hospes intermedier 1 : keong air tawar (Melania sp.)
Hospes intermedier 2 : kepiting (Potamon sp., Paratelphusa sp., Sesarma sp.) udang air tawar (Astacus sp., Cambarus sp.)
Siklus Hidup Paragonimus westermani
Cacing dewasa hidup di jaringan paru-paru → bertelur kemudian telur akan melalui bronkus dan keluar dengan dua cara → 1. dibatukkan bersama sputum yang haemorrhagia, 2. jika sputum tertelan maka telur akan masuk ke dalam saluran pencernaan dan akan keluar bersama tinja → telur yang belum mengalami embrionisasi jika jatuh ke air akan matang (berisi mirasidium) → dalam 3 – 4 minggu menetas dan keluar mirasidium → mirasidium masuk ke hospes perantara 1 (Melania sp.) → berkembang menjadi sporokista → redia 1 → redia 2 → cercaria → cercaria keluar kemudian masuk ke hospes perantara 2 → didalam insang hospes perantara 2 cercaria membungkuskan diri dalam kista buat dan di sebut metaserkaria → metaserkaria dalam hospes perantara 2 tertelan manusia → mengalami enkistasi dalam usus halus → menerobos dinding usus → menembus diafragma dan rongga pleura → menjadi dewasa dalam paru-paru. Kadang-kadang dapat mengembara ke otak dan menjadi dewasa di situ. Cacing ini dapat hidup selama 5 – 6 tahun.
Morfologi Paragonimus westermani
Ciri-ciri cacing dewasa :
- Cacing dewasa tebal berbentuk seperti biji kopi
- Berwarna coklat kemerahan
- Ukuran : panjang 7 – 12 mm, lebar 4 – 6 mm, dan ketebalan 3 mm
- Oral sucker terletak subterminal, ventral sucker di bagian tengah tubuh. Oral dan ventral sucker mempunyai ukuran yang sama besarnya
- Testis dua buah berlekuk dalam saling berdampingan, terletak di ½ posterior badan
- Ovarium besar berlekuk dalam di sebelah lateral dari testis
- Kelenjar vitelaria meluas di seluruh daerah lateral
- Porus genitalis terletak di dekat tepi belakang ventral sucker
Ciri-ciri telur :
- Telur berbentuk oval
- Ukuran : panjang 80 – 120 μm dan lebar 50 – 60 μm
- Mempunyai operculum yang khas berdinding tebal
- Telur berisi sel-sel ovum (belum matang)
Gejala Klinis Paragonimiasis
Penyakit akibat infeksi cacing ini dinamakan Paragonimiasis. Infeksi cacing ini dapat memberikan gejala di paru-paru dan ektopik infeksi.
Gejala paru-paru :
- Berupa kerusakan jaringan
- Tampak juga infiltrasi sel jaringan
- Reaksi jaringan membentuk kapsul fibrotik (kista), di dalamnya terdapat cacing dan juga telur, jika kista ini berada di brokus maka oleh suatu hal dapat pecah. Gejala mula-mula batuk kering, kemudian batuk darah.
Ektopik infeksi :
- Di otak → gejala cerebral (epilepsi)
- Di usus → abses dengan gejala diare
- Di jaringan otot → ulcerrosa
- Di hati, dinding usus, pulmo, otot, testis, otak, peritoneum, pleura terdapat bentuk kista
Cara Diagnosis Paragonimiasis
Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan sputum, aspirasi cairan pleura serta tinja.
Pencegahan dan Pengobatan Paragonimiasis
Pencegahan :
- Tidak memakan kepiting yang belum di masak sampai matang
- Tidak buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan
- Melakukan pengobatan pada penderita
Pengobatan :
Obat praziquantel, dengan dosis 25mg/kg/hari secara oral, tiga dosis per hari selama 2 hari. Obat alternatifnya adalah Triclabendazole dengan dosis 10 mg/kg/hari, satu atau dua dosis per hari.
Epidemiologi Paragonimus westermani
Penyebaran geografis cacing ini di daerah Asia Timur, antara lain China, Jepang, Korea, Taiwan, serta dapat juga ditemukan di Indonesia, Filipina, Vietnam, India, Afrika, dan Amerika. Spesies-spesies lain dari genus paragonimus antara lain : Paragonimus africanus (Afrika), Paragonimus mexicanus (Meksiko dan Amerika Latin), Paragonimus uterobilateralis (Nigeria), Paragonimus kellicotti (Jepang).
Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Paragonimiasis. http://www.cdc.gov/parasites/paragonimus/