Taksonomi Loa loa
- Kingdom : Animalia
- Filum : Nematoda
- Kelas : Chromadorea
- Ordo : Spirurida
- Famili : Onchocercidae
- Genus : Loa
- Spesies : Loa loa
Pengertian Loa loa
Loa loa adalah salah satu nematoda jaringan yang bisa menyebabkan penyakit loiasis / calabar swelling / fugitive swelling / eye worm disease. Loiasis adalah penyakit kronis yang ditandai dengan proses inflamasi dan pembengkakan subkutan yang cepat terbentuk dan bersifat sementara yang disebut dengan calabar swelling. Cacing dewasa dapat berpindah tempat melalui jaringan subkutan dengan kecepatan 1 cm/menit dan bisa terdapat di semua bagian tubuh, misalnya di axilla, punggung, kulit kepala dan mata. Nama lain Loa loa adalah Filaria oculi, Filaria oculi humani, Filaria lacrimalis, Filaria sub conjunctifslis, dan Dracunculus loa.
Siklus Hidup Loa loa
Hospes definitif parasit ini adalah manusia sedangkan hospes perantara Loa loa adalah lalat Chrysops silacea dan Chrysops dimidiata. Pertumbuhan mikrofilaria di dalam tubuh lalat terjadi di otot dan bagian yang berlemak yang berlangsung selama 10 – 12 hari. Mikrofilaria kemudian menjadi larva infektif yang keluar dari labium ke permukaan kulit dekat luka gigitan dan menembus ke dalam jaringan subkutan dan otot, serta tumbuh menjadi dewasa di sini dalam waktu ± 1 tahun. Periodisitas Loa loa adalah diurna yaitu aktif pada waktu siang hari.
Morfologi Loa loa
Ciri-ciri mikrofilaria :
- ukuran : panjang 250 – 300 μm dan lebar 6 – 8,5 μm
- mempunyai sheath / bersarung
- inti tubuh teratur sampai ujung posterior
Ciri-ciri cacing dewasa / filaria :
- berbentuk seperti benang
- ukuran cacing betina : panjang 5 – 7 mm dan lebar ± 0,5 mm
- ukuran cacing jantan : panjang 3 – 4 mm dan lebar ± 0,5 mm
- kutikula berbenjol-benjol seperti tetesan embun (dew drops)
- ujung posterior cacing jantan melengkung ke ventral dan mempunyai 8 pasang papila perianal, spicula tidak sama panjang
Gejala Klinis Loiasis
Gejala klinis yang mencolok adalah adanya tumor yang bersifat sementara yang dapat mencapai ukuran sebesar telur ayam. Gejala ini timbul secara tiba-tiba dalam waktu yang tidak tentu dan menghilang setelah 2 – 3 hari sampai 1 minggu. Keadaan ini disebut dengan calabar swelling / fugitive swelling. Hal ini terjadi karena supersensitivitas hospes terhadap parasit atau metabolitnya.
Cara Diagnosis Infeksi Loa loa
iagnosis ditegakkan dengan menemukan mikrofilaria pada pemeriksaan darah pada waktu siang hari serta dapat ditemukan cacing dewasa yang mengembara di bawah conjungtiva mata.
Pencegahan dan Pengobatan Loiasis
Pencegahan :
- Menghindari daerah di mana lalat penyebar loiasis ditemukan, seperti berlumpur, daerah teduh di sepanjang sungai atau sekitar api kayu.
- Menggunakan obat anti serangga yang mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta-toluamide).
- Memakai baju lengan panjang dan celana panjang selama siang hari.
- Jika sedang berada di daerah dengan loiasis untuk jangka waktu yang panjang, konsumsi obat diethylcarbamazine (DEC) 300mg seminggu sekali, bisa untuk mengurangi risiko infeksi.
Pengobatan :
Ada dua obat yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi dan meredakan gejala. Obatnya yaitu obat diethylcarbamazine (DEC) yang dapat membunuh mikrofilaria dan dewasa cacing serta obat Albendazole yang digunakan sebagai altenatif diethylcarbamazine (DEC).
Epidemiologi Loa loa
Loiasis terdapat di daerah Afrika yang di lewati garis khatulistiwa terutama di daerah Afrika Barat. Lalat Chrysop merupakan serangga yang menggigit pada siang hari dan mempunyai tempat perindukan di rawa-rawa dan perairan yan berlumpur. Lalat ini lebih banyak menggigit orang negro daripada orang berkulit putih.
Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Loiasis. http://www.cdc.gov/parasites/loiasis/