Taksonomi Fasciola hepatica
- Kingdom : Animalia
- Filum : Platyhelminthes
- Kelas : Trematoda
- Ordo : Echinostomida
- Famili : Fasciolidae
- Genus : Fasciola
- Spesies : Fasciola hepatica
Pengertian Fasciola hepatica
Fasciola hepatica adalah salah satu trematoda hati yang bersifat hermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit fascioliasis. Parasit ini disebut juga dengan Sheep Liver Fluke.
Hospes definitif : manusia, binatang ternak (domba, kambing, sapi, kelinci) dan rusa
Hospes intermedier 1 : keong air
Hospes intermedier 2 : tumbuhan air
Siklus Hidup Fasciola hepatica
Telur keluar bersama tinja → menetas di air menjadi mirasidium → masuk ke hospes perantara 1 (keong air) → berkembang menjadi sporokista → redia 1 → redia 2 → serkaria → keluar dari hospes perantara 1 → menempel pada hospes perantara 2 (tumbuhan air) → berkembang menjadi meteserkaria → jika tumbuhan air yang mengandung metaserkaria tertelan hospes definitif → akan terjadi ekskistasi di dalam duodenum → menembus dinding usus → cavum abdominalis → menembus kapsul hepar →parenkim hepar → saluran empedu → menetap dan berkembang menjadi dewasa dalam waktu ± 12 minggu.
Morfologi Fasciola hepatica
Ciri-ciri cacing dewasa :
- Berbentuk pipih seperti daun dengan bentuk bahu yang khas, karena adanya cephalic cone (tonjolan konis), sedangkan bagian posterior lebih besar
- Ukuran : panjang 20 – 30 mm dan lebar 8 – 13 mm
- Mempunyai 2 buah batil isap (sucker) yaitu oral sucker dan ventral sucker yang sama besarnya (diameter ± 1 – 1,5 mm)
- Tractus digestivus mulai pharynx dajnoesophagus yang pendek dan khas, intestinal pecah menjadi dua coecum yang berbentuk seperti huruf Y yang terbalik dan masing-masing coecum bercabang sampai ujung posterior
- Testis sebanyak 2 buah dan bercabang-cabang kecil sehingga disebut Dendritic
- Ovarium bercabang-cabang terletak dekat testis
- Kelenjar vitelaria bercabang-cabang secara merata fi bagian lateral dan posterior
- Uterus relatif pendek dan berkelok-kelok
Ciri-ciri telur Fasciola hepatica :
- Telur besar, berbentuk ocal dan beropeculum
- Ukuran : panjang 130 -150 μm dan lebar 60 – 90 μm
- Dinding satu lapis tipis
- Berwarna kuning kecoklatan
Gejala Klinis Fascioliasis
- Selama migrasi akan menimbulkan kerusakan parenkim hepar hingga terjadi nekrosis serta obstruksi / penyumbatan empedu
- Akibat tekanan, hasil metabolik cacing yang toksik dan migrasi cacing menimbulkan peradangan adenomateus dan fibrotik di saluran-saluran empedu sehingga terjadi ikterus
- Di daerah timu tengah didapatkan semacam laryngopharyngitis yang dikenal dengan “halzoun” yaitu pharyngeal fascioliasis yang disebabkan cacing dewasa yang ikut termakan bersama hati hewan ternak yang tidak dimasak.
Cara Diagnosis Fascioliasis
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja atau aspirasi duodenum / empedu. Kesalahan diagnosis dapat terjadi dengan ditemukannya telur dalam tinja seseorang sehabis makan hati mentah yang terinfeksi dengan fasciola (false fascioliasis).
Pencegahan dan Pengobatan Fascioliasis
Pencegahan fascioliasis :
- Memasak sayuran dengan baik dan masak sebelum dimakan
- Melakukan pengobatan pada penderita (manusia dan hewan)
- Tidak buang air besar sembarangan terutama di lokasi perairan yang ditumbuhi tumbuhan air
Pengobatan fascioliasis :
Fascioliasis dapat diobati dengan obat triclabendazole yang diberikan secara per oral dalam 1 atau 2 dosis. Dua dosis terapi triclabendazole diberikan kepada pasien yang memiliki infeksi berat atau yang tidak merespon terapi dosis tunggal. Terapi triclabendazole dua dosis diberikan dengan cara pasien meminum obat 2 dosis masing-masing 10 mg/kg, dipisahkan dalam waktu dengan 12 sampai 24 jam.
Epidemiologi Fasciola hepatica
Fasciola hepatica mempunyai penyebaran di seluruh dunia (kosmopolit), terutama di daerah-daerah pertenakan domba, kambing, dan sapi.
Referensi :
Craig, C.F., et al. 1970. Craig and Faust’s Clinical Parasitology. Michigan : Lea & Febiger
CDC. Fascioliasis (Fasciola Infection). http://www.cdc.gov/parasites/fasciola