Pada awalnya virus digolongkan menurut hospesnya, kemudian menurut kelainan klinisnya atau affinitas (tropisme atau kerusakan) yang dialaminya, yaitu sebagai berikut :
- Virus Variola : bersifat dermotrop, dermotrop artinya tumbuh dan berkembangbiak serta mengadakan kerusakan pada jaringan kulit.
- Virus Polio : bersifat neutrotop, neutrotop artinya virus berkembangbiak dalam jaringan otak.
- Yellow fever : bersifat pantropik / hepatotrop, yang dapat menyebabkan kelainan pada hati dan juga bersifat neurotrop
Pada tahun 1975 ditetapkan penggolongan virus oleh “International Commite on Nomenclature of Viruses” yang baru disetujui dan diakui dalam tahun 1978 dalam suatu kongres internasional di Belanda.
Klasifikasi Penggolongan Virus
- Adanya asam nukleat (RNA atau DNA, rantai tunggal / ganda).
- Berdasarkan ukuran atau morfologi virus.
- Sifat immunologi atau antigennya.
- Kepekaan terhadap pengaruh fisik dan kimia, terutama kepekaan terhadap eter.
- Patologi anatomi termasuk pembentukan inclution bodies.
- Sifat tropisme terhadap jaringan atau sel.
- Berdasarkan gejala kliniknya.
- Cara transmisi atau penyebaran alami.
Golongan Virus RNA
No. | Famili | Genus |
1 | Picornaviridae | Enterovirus
Rhinovirus |
2 | Reoviridae | Reovirus
Orgivirus Rutavirus |
3 | Togaviridae | Alphavirus
Flavivirus Rubivirus |
4 | Orthoviridae | Influenza |
5 | Paramyxoviridae | Paramyxovirus / Mumps
Morbili virus |
6 | Rhabdoviridae | Vesiculo virus
Rabies virus |
7 | Arenaviridae | Arenavirus |
8 | Retroviridae | RNA tumor virus
AIDS / HTLV-III |
Golongan Virus DNA
No. | Famili | Genus |
1 | Poxviridae | Orthopoxvirus
Avipoxvirus Parapoxvirus |
2 | Herpetoviridae | Herpes virus |
3 | Adenoviridae | Adenovirus |
4 | Papovaviridae | Papillomavirus
Polioma virus |
Golongan Virus yang Tidak Mengandung RNA / DNA
- Hepatitis
- Virus yang menyebabkan sakit pada Susunan Saraf Pusat (SSP) dengan infeksi lambat
Golongan Virus yang Mengandung RNA dan DNA
- Bedsonia
Referensi :
Depkes RI. 1989. Virologi Khusus. Jakarta : Depkes RI